17.5.07

Anugerah Terindah...

Ibu memang bukan manusia yang paling sempurna (well, karena memang tidak ada manusia yang sempurna). Sebagai manusia, Ibu juga pasti memiliki berbagai kekurangan. Tapi, yang gw tau pasti, Setiap Ibu tidak akan pernah kekurangan dalam hal 'kasih terhadap setiap anaknya'..

Ini yang gw pelajari dari Ibu gw sendiri.Ibu gw bukan orang dari golongan tingkat atas yang setiap keinginannya selalu terpenuhi. Ia sudah menjadi yatim piatu semenjak kanak-kanak. Dari kisah hidup yang pernah diceritakannya kepada gw, gw juga mengerti bahwa hidupnya selalu penuh cobaan dan rintangan hingga akhirnya menjadi Ibu gw. Sebagai anak yatim piatu, Ibu gw sering diperlakukan tidak adil saat hidup bersama keluarga yang dulu membesarkannya. Kalau menceritakan kisah masa kecilnya dulu, gw selalu teringat pakem sinetron Indonesia. Tindakan pilih kasih yang diterima di rumah (Ibu gw selalu diperlakukan layaknya seorang pembantu), memiliki teman sekolah yang sangat baik (yang sering membelikan makanan di SD dulu, karena semasa kecil beliau tidak pernah diberi uang saku), sampai akhirnya bertemu calon Bapak gw. Sejak kecil, Ia juga sudah terpisah dari saudara-saudara kandungnya sendiri.

Takdirlah yang mempertemukan kedua orang tua gw. mmm... mengenai pertemuannya, dari yang diceritakan ke gw, agak basi dan lucu. Mereka bertemu saat Ibu gw lagi mencuci di tepi sungai (ya.. gw udah liat sungainya langsung..). singkat cerita, Bapak gw akhirnya melamar Ibu gw dan 'minggat' ke Balikpapan. Tentang 'minggat' ini, Bapak gw beneran kabur dari rumah untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar tanah jawa. Katanya juga sempet nyasar ke Bali segala (haha aneh2 aja).Jangan dipikirkan juga kalau bapak gw berasal dari keluarga kaya. Waktu pergi ke Balikpapan, modalnya cuma nekat. saat itu orang tua gw juga belum memiliki pekerjaan tetap. Bapak gw juga sempat jualan bubur kacang ijo dulu. baru katanya, pas ada lowongan kerja untuk menjadi tukang sapu di sebuah perusahaan swasta, kehidupan benar-benar berbelok ke arah yang tak pernah diduga sebelumnya. Berawal dari bawah, bapak gw merangkak naik hingga akhirnya berhasil menjadi karyawan di perusahaan tersebut (wah.. jalan hidupnya itu sangat inspiratif buat gw..). Hingga akhirnya kakak gw lahir. dan selang beberapa tahun kemudian gw lahir menyapa dunia.Berkat seorang ibulah, gw menjadi gw yang sekarang. Tak perlu diberitahu lagi kalau ibu gw sangat perhatian terhadap semua anaknya. Sering di tengah malam, Ibu gw mendatangi tempat tidur gw. Mungkin dikiranya, gw ga sadar kalau ada orang yang masuk dan memandangi gw waktu lagi tidur. selalu terasa perasaan sayang seorang Ibu, tiap pandangannya itu kepada gw. Ibu juga yang selalu mendoakan tiap-tiap langkah anaknya pada setiap kesempatan (semua Ibu pasti juga begitu!). gw inget, waktu ujian-ujian besar (UAN SD, UAN SMP, sampai SPMB) yang tidak bisa tidur tenang malah Ibu gw. Sampai SMP, gw ada di Balikpapan.

Sejak SMA tiap anaknya, Kakak gw dan gw sendiri, sudah dibebaskan memilih sendiri hendak kemana gw akan melanjutkan sekolah. kakak gw memilih sekolah di bandung. saat itu, gw masih di Balikpapan, dan melihat sendiri bagaimana Ibu ga ada henti-hentinya memikirkan kakak gw yang lagi sekolah di Bandung. Sampai akhirnya adek gw dilahirkan tepat sebelum gw masuk SMA (katanya biar rumah tidak sepi kalau gw masuk SMA.. hehe).gw melanjutkan SMA di Magelang (yang berbentuk asrama, tidak membebaskan pemilikan alat komunikasi, susah dihubungi, dan kalau mau nelpon ke rumah aja harus mengantri lama di wartel dalam kampus..). Wah, kasian juga kalau mengingat kekhawatiran Ibu gw yang selalu banyak nanya kehidupan gw disana. Setiap tahun, cuma sekali dua kali, gw pulang ke Balikpapan. Setiap pulang, juga sering terlihat bagaimana Ibu gw selalu memikirkan keadaan gw. Masakan kesukaan gw selalu ada setiap gw pulang kampung. yang pasti, berat badan gw selalu naik kalau pulang (ha.. ha..).

Siapa yang menyangka kalau liburan lebaran kemarin adalah saat terakhir gw melihat Ibu gw. dalam waktu hanya dalam dua bulan, kanker darah telah menggerogoti kesehatannya. dan diawal bulan April 2007, Ibu gw dipanggil menghadap-Nya. Gw selalu menahan diri untuk tidak menitikkan air mata saat memikirkan Ibu. gw selalu ingat nasihat ibu gw untuk tidak pernah menangisi kepergian seseorang (setiap ada berita tentang kematian seseorang dan kebetulan ada keluarganya yang menangis, ibu gw selalu berkomentar kalau hal seperti itu, menangisi, tidak baik untuk dilakukan). Memang sebaiknya kita mengikhlaskan, karena umur termasuk kepastian yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Tapi, gw tau pasti betapa BERATnya ditinggal seorang Ibu. Bapak, Kakak, Adik, dan Gw sendiri akan selalu merindukanmu, Bu!

Didedikasikan untuk mengenang seorang Ibu yang semasa hidupnya ga pernah berhenti memberikan kasih sayang kepada anaknya yang paling bandel ini....

Nb:
"Tulisan ini dibuat bukan untuk mencari simpati. Kalau setelah membaca tulisan ini, ada keinginan untuk memberikan simpati..,maap2 ni, gw ga butuh simpati itu. Lebih baik rasa simpati itu disalurkan melalui doa kepada Ibu gw dan IBU ANDA SENDIRI!! Karena tujuan sebenarnya gw menulis ini, adalah untuk mengingatkan, menyadarkan, dan menegaskan kembali anugerah terindah yang diberikan oleh Allah SWT yang telah, masih, dan akan selalu diberikan kepada setiap anak yang terlahir di dunia ini. Anugerah terindah itu bernama : KASIH SEORANG IBU"