Miris melihat anak-anak muda malah kumisan dan tawuran akhir-akhir ini. Semoga mereka semua disadarkan dan polisi juga harus bersikap antisipatif. Misal, apabila melihat anak muda bergerombol, minimal harus ada pengawasan atau razia senjata misalnya, tapi gerombolan anak muda di acara d*hsyat atau inb*x ya ga perlu dirazia.
Setelah banyak berdiskusi dan berpikir, akhirnya ditetapkan jadwal tetap tiap minggu untuk penayangan komik atau kartun editorial, yaitu pada hari kamis. Sebenarnya diusahakan pada hari kamis dan hari minggu (tapi minggu hanya sifatnya sunah, sedangkan yang kamis lebih tinggi tingkat kewajibannya).
Siklus kasus korupsi di negeri ini, sejauh pengamatan saya, terus berulang. Ada "whistle blower" yang muncul atau kroco koruptor yang terpaksa jadi "whistle blower". Kemudian, kasusnya dikembangkan yang kemudian menyudutkan si "whistle blower" sendiri, karena praktis dia berada di antara kepentingan politik, tuntutan hukum, dan campur tangan keji koruptor kakap yang takut kejahatannya terbongkar. Karena ruwetnya kasus tersebut, akhirnya perlu waktu yang cukup lama untuk hanya berusaha mengungkap kiprah si "whistle blower" dan kroco-kroconya yang lain. Saat akhirnya kasus si kroco ini hampir selesai, dan sepertinya ada harapan akan dikembangkan ke yang lain, tiba-tiba nantinya ada kasus lain yang lebih heboh sehingga menutupi kasus tersebut atau masyarakat sudah terlanjur lupa pada kasus korupsi tersebut. Dan kemudian siklusnya kembali terulang.
Bila melihat hasil quick count, tampaknya warga Jakarta menginginkan perubahan, yang dimulai dari perubahan pemimpinnya. Yah, akhirnya kita tak perlu gerah lagi melihat ABG dan Foke kumisan.
Arsene "Le Professeur" Wenger, pelatih Arsenal FC yang menyukai filosofi sepakbola menyerang dan ikut merevolusi Liga Inggris di akhir 90-an (di bidang latihan dan pengaturan diet pemain). In Arsene We Trust! COYG!
Mencoba membuat sketsa wajah kapten Arsenal FC, Thomas Vermaelen (mirip ga ya?). Bek tengah Belgia yang tendangannya cukup MAUT! Tolong jangan ikuti jejak langkah beberapa kapten sebelumnya, yak Mas Mael!
