Perjalanan subuh menuju pasar terapung di Sungai Barito, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Hunting ini diikuti berbagai tantangan, pasar terapung yang gelap dan harus memegang kamera di atas kapal yang bergoyang-goyang. Orang-orang yang datang melihat-lihat ternyata banyak juga (turis lokal maupun interlokal), perahu-perahu saling berdesakan hendak berbelanja, seperti pasar pada umumnya.
Setelah sudah agak siang, dan pasar sudah mulai sepi (pasar terapung adalah pasar yang buka pada pukul 5 pagi hingga 7 pagi), perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri Sungai Barito menuju ke Pulau Kembang. Pulau Kembang ini adalah semacam tempat kerajaan monyet yang isinya monyeeeet semua. Aneh-aneh dah melihat tingkah monyet. Dari awal kedatangan, langsung disambut hiruk pikuk monyet yang menyambut lemparan pisang dan kacang.
Klik nice more, untuk melihat foto-foto yang lain.
Potret seekor monyet yang sedang duduk manis di atas semacam patung yang berbentuk seperti salah satu musuh ultraman (tumben2an ada monyet yg tetep duduk manis di hadapan kamera, mungkin dia semacam public figure di dunia permonyetan. Ian Kasela-nya monyet lah istilahnya). Mungkin monyet ini masih kecil dan oleh orang tuanya disuruh naek "wahana" beginian (kayak mobil2an yang di timezone). Susah sekali memotret monyet-monyet ini, sekali disorot kamera, mereka tiba-tiba pergi dengan lincahnya. nguk nguk...
Nah.. kalo yang ini, kayak semacam kepala desa monyet di pulau ini. Satu-satunya yang gw tau namanya: Siamang. Siamang ini termasuk yang paling BESAR. Dia juga yang ikut menyambut pertama kali saat kami datang, tapi berbeda dengan yang lain, dia tidak terlihat agresif dan grusak grusuk. Siamang ini terlihat paling bijaksana, anteng, berwibawa (monyet yang laen pada tunduk), jinak. Benar-benar figur seorang pemimpin yang sejati. Tanpa banyak omong dan berbasa-basi (emang bisa ngomong gitu??), dia berjalan mengiringi masuknya kami ke pulau ini. Godfather of monkey. Untuk foto-foto yang lain, bisa dilihat di halaman flickr saya.
